Pengertian 8 Tyipe Slinder Pneumatik Beserta Sistem Kerjanya.


       


1.       Silinder kerja tunggal (single acting cylinder), merupakan jenis silinder yang hanya memiliki satu port untuk masuknya udara bertekanan. Silinder ini menggunakan kekuatan udara bertekanan untuk mendorong ataupun menekan piston dalam satu arah saja (umumnya keluar). Dan menggunakan pegas pada sisi yang lain untuk mendorong piston kembali pada posisi semula. Akan tetapi silinder ini memilki kelemahan dimana sebagian kekuatan dari silinder hilang untuk mendorong pegas.
Perbedaan dari silinder lain adalah hanya memiliki satu port.



2.      Silinder kerja ganda (double acting cylinder), merupakan silinder yang memiliki dua port untuk instroke dan outstroke. Silinder jenis ini menggunakan kekuatan udara bertekanan untuk mendorong piston keluar dan mendorong piston untuk kembali pada posisi awal (menarik kedalam). Sehingga silinder ini membutuhkan lebih banyak udara dan katup pengontrol arah yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan silinder kerja tunggal
Memiliki tambahan dari single acting cylinder yaitu penambahan port menjadi 2



3.      cushion end cylinder. Silinder di mana piston memiliki bantalan di satu sisi atau kedua sisi, untuk memperlambat tahap piston mendekat ujung silnder yang terdapat bantalan akhir. Bantal bukanlah alat pengontrol kecepatan. Tugas bantalan unutk mengurangi guncangan atau beban benturan pada penutup ujung silinder. Ketika piston membalik, ruang bantalan bertindak sebagai katup untuk memungkinkan aliran udara ke piston.
Memiliki tambahan yaitu berupa bantalan di kedua sisi.



4.      Tandem cylinder adalah dua silinder yang saling berhubungan. Batang piston dari silinder pertama masuk melalui pangkal silinder kedua dan mendorong pangkalannya. Dengan cara ini area permukaan efektif yang lebih baik dari kedua piston menghasilkan gaya yang lebih besar, meskipun diameter silinder kecil dan tekanan operasi tidak berubah.
Memiliki dua batang piston yang bergerak bersamaan.


  
5.      Dual linear cylinder adalah dua silinder yang hampir sama dengan tandem silinder, tetapi memiliki perbedaan yaitu piston dan rod assemblies dari dual actuator tidak diikat bersamaan seperti pada tandem silinder.
Memiliki dua batang piston yang bergerak tidak bersamaan. Piston pertama yang bergerak terlebih dahulu, lalu piston kedua akan bergerak maju setelah mendapatkan gaya dari piston pertama.




6.       Double-rod cylinder adalah silinder yang memiliki batang piston memanjang melalui sisi kanan dan sisi kiri dari kedua sisi tabung silinder utama. Piston terletak di tengah batang piston dan ada port di kedua ujung tabung utama untuk mengoperasikan batang piston di kedua arah. Jadi ketika dioperasikan batang piston akan memanjang keluar dari salah satu ujung tabung dan menarik kembali ke ujung yang lain, lalu sebaliknya ketika dioperasikan pada arah yang berlawanan. Silinder jenis ini biasanya diaplikasikan pada kemudi kendaraan.
Memiliki posisi piston berada ditengah . 


 
  
7.      Telescoping cylinder adalah sistem yang memiliki pergerakan output yang lumayan panjang dan biasanya sangat kompak. Biasanya panjang silinder teleskopik adalah 20 hingga 40% dari panjang yang actuatornya. Tergantung pada sistem piston tersebut bekerja. Silinder teleskopik tugas berat biasanya didukung oleh hidrolik oli, sedangkan beberapa unit tugas yang lebih ringan juga dapat didukung oleh udara terkompresi.
Memiliki piston yang biasanya bekerja pada pekerjaan berat seperti mengangkat bak truck dan dongkrak hidrolik. 



8.      Rotary cylinderr adalah aktuator yang mengubah energi udara bertekanan menjadi gerakan rotasi. Pada bagian yang terhubung dengan roda gigi maka dibagian tersebut actuator ini menggunakan oli dan meningkatkan efisiensi sebesar 90%. Dengan demikian, hasil dari sebuah rotary actuator adalah torsi. Meski demikian, pergerakan memutar aktuator ini terbatas, biasanya hanya 90o, 180o, dan 270o
aktuator yang menghasilkan torsi dari energi udara bertekanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar